Selasa, 08 Mei 2012

Detektif Swasta Bisa Bongkar Skandal Asmara

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy.


– Saling curiga mewarnai kehidupan warga kota besar, terutama mitra bisnis, calon pasangan hidup, dan suami istri yang tidak harmonis. Membongkar rahasia yang sulit dibongkar, peranan detektif swasta menawarkan jawaban kaum metropolis itu.

Bisnis penjual jasa investigasi ini makin marak, tidak hanya di Jakarta, juga di Bandung, Bali, dan Surabaya. Iklan layanan jasa ini mudah dicari di internet. Tinggal menulis kata ‘detektif swasta’ di mesin pencari, maka akan muncul sejumlah nama penjual jasa inventigasi. Beberapa memiliki website sendiri. Tetapi ada juga yang menggunakan domain gratisan seperti di blogspot atau malah pasang iklan secara pribadi.

Dalam laman website mereka, berbagai jasa investigasi disebutkan, mulai dari pencarian orang hilang, mencari rekam jejak mitra bisnis, jatidiri berikut catatan hitam putih orang yang akan Anda nikahi, kejujuran pasangan hingga keamanan properti dan aset yang ada.

Mereka juga mengkalim bekerja profesional dan melengkapi diri dengan aneka alat penunjang modern serta piawai di bidang teknologi informasi. Pencarian tak hanya di kota besar di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.

Meini, pemilik Bali Eye Privacy Investigation Agency (Bepia) di Bali, dan Tommy.H, pemilik Biro Investigasi Agency Seven (Bias) di Jakarta, mengatakan, sejak beroperasi, tercatat 180 kasus telah ditangani di Jakarta, Bali, dan Surabaya. Dari jumlah itu, sebagian besar adalah masalah rumah tangga seperti perselingkuhan, di samping kasus ketidakpercayaan pada mitra bisnis. “Kami selektif menerima kasus karena kami tak mau berbenturan dengan tugas polisi,” katanya melalui telepon, Rabu siang. “Kalau ada klien datang dengan kasus pidana, maka kami sarankan untuk lapor polisi saja.”

Wanita yang mengaku mendalami investgasi dengan mengambil kursus di Inggris ini mengatakan bisnis yang dijalankannya terdaftar di Kementrian Perdagangan dan Industri sebagai pemberi jasa layanan data dan informasi. Dalam bertugas, 10 agen yang ada di perusahaannya diakui lebih banyak bergerak dalam pencarian data dan informasi disamping memata-matai. Kerapkalli, seorang agen harus ke polisi untuk mencari data jejak kejahatan klien.

Setiap agen, lanjutnya, bertugas menginvestigasi, termasuk diam-diam memotret, lalu melaporkannya ke klien. “Bukan menangkap apalagi memukuli orang yang kami amati. Kalaupun klien meminta hal itu, kami menolak dan menyarankan untuk melapor ke polisi saja,” ujar pimpinan agen yang juga menugaskan detektif-nya sampai ke luar negeri ini.

Beriklan melalui www.balidetective.com, Meini memasang tarif investigasi Rp2,5 juta untuk sehari (8 jam kerja). Jika diperlukan investigasi khusus, seperti menginap di hotel atau pergi keluar korta atau keluar negeri, biaya akan dibebankan pada klien. “Sejumlah klien kami adalah public figure, tapi kami saling menjaga rahasia karena kepercayaan adalah yang utama,” ujarnya.

Sementara Tommy, dari "Biro Investigasi Agency Seven (Bias)" mengatakan secara singkat dalam pelayanannya terhadap klien. Kepercayaan klien, menurutnya hal yang paling utama. Masalah kepercayaan klien bagi saya tidak bisa ditawar-tawar dan harga mati yang harus di jaga." kata pemilik "Agency Bias".

Tommy mengaku tidak bekerja sendiri sejak didirikannya "Agency Bias" pada tahun 2007 lalu. Ada beberapa anak buahnya yang siap setiap saat melakukan tugas dengan profesional tanpa mengesampingkan kode etik Agency.

BELUM BERIZIN

Kasus perselingkuhan dan skandal asmara juga menjadi objek penyelidikan jasa detektif yang dikelola Riky, lulusan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Sarjana Komunikasi ini membuka layanan jasa itu sejak setahun lalu dan sudah sembilan kasus diselesaikan. “Kami belum menerima kasus pidana lantaran khawatir akan berbenturan dengan polisi,” kata Riky yang membuka iklan dengan nama detektif swasta.
Dibantu dua rekannya, Riky membuka jasa detektif di kawasan Dago, Bandung, Jabar. Kendati kasus yang ditangani hanya urusan asmara, Riku mengaku kerap harus berkoordinasi dengan polisi. “Misalnya untuk meminta bantuan melacak nomor telepon. Ketika ada kendala pengintaian karena harus masuk ke tempat dengan keanggotaan khusus, kami kerap meminta bantuan polisi,” ungkap lajang asal Bandung ini.
Sebagai biaya atas jasanya, Riky mematok Rp.3 juta per kasus untuk tiga hari. “Harga itu diluar akomodasi seperti penginapan dan sarana lain,” katanya lagi. Ia mengaku klien datang setelah melihat iklan di internet, tapi kasus yang diterima hanya berputar di sekitar Bandung saja.

TANPA KONTRIBUSI

Dalam pandangan Reza Indragiri, psikolog forensik Universitas Bina Sarana Informatika, keberadaan detektif swasta di Indonesia belum jelas. Di satu sisi, polisi juga tak membuka celah keberadaan penyidik partikelir itu. “Jika ada detektif swasta, kemungkinan masih seperti debt collector saja sifatnya,” katanya.
Detektif swasta, sambungnya, hanya melakukan tugas pada orang yang memberi order dan tak berkontribusi pada kepolisian dalam mengungkap masalah kejahatan. “ Beda dengan di luar negeri, detektif swasta membantu tugas kepolisian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Subdit Tahbang/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, mengatakan detektif swasta dalam arti sesungguhnya di Jakarta belum ada. Kalaupun ada hanya melacak masalah perselingkuhan, bukan masalah kriminal. “Mereka tidak bisa melakukan proses hukum seperti aparat kepolisian,” ujarnya.

Puluhan Ribu Pelajar SD Ikuti Ujian Nasional hari Pertama

DEPOK, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Arief.

- Sebanyak
24.025 pelajar SD & 4.811 Madrasah Ibtidayah (MI) mengikuti Ujian Nasional (UN) yang akan berlangsung hingga 9 Mei mendatang. Wakil Walikota H. M Idris Abdul Shomad mendatangi sejumlah sekolah untuk memantau jalannya UN dengan didampingi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Dwi Rachma, Kabag Humas Protokol Diah Sadiah, dan Camat Pancoran Mas Lienda Ratnanurdianny. Sekolah pertama yang didatangi adalah SDN Anyelir 1 yang terdiri dari 141 peserta UN dengan 8 ruang kelas dan 16 pengawas, Senin (7/5).

Wakil Walikota melanjutkan pantauannya ke SDIT Al-Muhajirin yang menyediakan 5 ruang dan 10 pengawas untuk 89 peserta UN, SDN Depok Jaya 1 dengan 84 peserta UN, 5 ruang dan 10 pengawas. Pantauan dilanjutkan ke SDN Depok Jaya 2 yang menyediakan 5 ruang kelas untuk 82 siswa. Wakil Walikota mengakhiri pantauannya di SDN Depok Jaya 7, disana ada 67 peserta UN dengan 4 ruang kelas dan 8 pengawas.

“Alhamdulillah, saya melihat anak-anak sangat tenang dan konsentrasi dalam mengerjakan soal UN hari ini, yaitu Bahasa Indonesia. Mudah-mudahan soal-soal selanjutnya, yaitu Matematika dihari Selasa dan IPA dihari Rabu juga bisa mereka kerjakan dengan semangat dan konsentrasi. Pelaksanaan UN hari ini berjalan lancar, aman, tertib, tenang, dan kondusif. Kami yakin tingkat kelulusan bisa mencapai 200% karena tahun 2011 lalu, tingkat kelulusan telah mencapai 100%” tutur Wakil Walikota sekaligus menginformasikan bahwa pengawasan dilakukan dengan sistem silang antar gugus.

Senin, 07 Mei 2012

Lorenzo Merasa Gembira Jadi Runner-Up

ESTORIL, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy.

- Jorge
Lorenzo bangkit dari hasil buruk selama latihan bebas dan menjadi juara kedua di lomba MotoGP seri portugal, Minggu (6/5/2012), di Sirkuit Estoril.

Lorenzo yang start di posisi keempat berhasil menyodok di urutan kedua sampai akhir lomba. "Saya sangat gembira dapat finis di urutan kedua. Saya tidak menduga dapat melaju secepat itu. Kami membuat beberapa perubahan setelan kemarin dan ternyata berhasil," kata Lorenzo.

Bukan hanya mampu menyodok ke urutan kedua, Lorenzo juga berhasil menipiskan selisih waktu dan beberapa kali hampir mendekati untuk menyalip Casey Stoner yang melaju terdepan.

Namun, Lorenzo gagal menyalip Stoner dan malah ketinggalan agak jauh di putaran terakhir. "Saya kelelahan di penghujung lomba sehingga gagal mengejar Stoner," kata Lorenzo.

Kamis, 03 Mei 2012

SBY: Kata-kata Almarhumah Endang Sangat Mengharukan, Penuh Kearifan

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy.

- Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi inspektur upacara pemakaman mantan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. Saat memberi sambutan, SBY membacakan kata pengantar buku 'Berdamai dengan Kanker' yang ditulis Endang. SBY terkesan akan kata-kata Endang.

"Hadirin, tadi pagi saya membaca kata-kata Almarhumah yang telah dipersiapkan medio April 2011 yang lalu, untuk Pengantar Buku yang berjudul "Berdamai dengan Kanker", yang sangat mengharukan dan penuh dengan kearifan," jelas Presiden SBY saat memberi sambutan dalam upacara pemakaman di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2012).

SBY lantas membacakan kata-kata Endang dalam Pengantar buku itu sebagai berikut:

"Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker. Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan lima bulan yang lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya, "Why me?" "Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT.

Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini: hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan dua putera dan satu puteri yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan kebahagiaan."

"So .... Why not? Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kanker paru? Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah. Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik."

Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima semua anugerah-Nya dengan bersyukur. Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati.

Dan .... jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu."

"Demikianlah kata-kata Almarhumah yang penuh nilai, keimanan dan pelajaran ini," lanjut SBY.

SBY menambahkan, harus diakui bahwa almarhumah selama hidup, telah memberikan begitu banyak jasa kepada masyarakat, bangsa dan negara. SBY mengajak melanjutkan pengabdian Endang dengan tindakan nyata, khususnya dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya sampaikan ucapan terima kasih yang tulus atas jasa dan pengabdian Almarhumah selama hidupnya. Mari kita berikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi atas dharma bhaktinya kepada bangsa dan negara," imbuh SBY.

SBY mengajak rakyat mendoakan almarhumah Endang agar diampuni segala dan kekhilafannya, dan segala amal ibadahnya, diterima oleh Allah SWT.

"Kepada keluarga Almarhumah yang ditinggalkan, semoga senantiasa diberi ketabahan, kesabaran, dan ketegaran serta dapat menerima kepergian Almarhumah dengan penuh keikhlasan. Akhirnya, dengan rasa belasungkawa yang dalam, marilah kita lepas kepergian Almarhumah menghadap Sang Khaliq, Allah SWT dengan tenang," tutur SBY.